Sea grass
Sea
grass? Lamun atau rumput laut?
Hallo
buddies !!
Sekarang
admin ingin menjelaskan tentang Lamun, teman-teman masih ada yang bingung gak
nih tentang bedanya Lamun (sea grass)
dengan rumput laut (sea weed)?
Sebenarnya Lamun sama gak sih dengan rumput laut? Jadi, Lamun merupakan salah
satu keanekaragaman laut yang berada di perairan laut dangkal. Lamun (sea grass) adalah tumbuhan tingkat
tinggi di perairan karena dapat menghasilkan bunga (angiospermae), semua tumbuhan lamun berbiji satu (monokotil), memiliki buah, daun, dan
berakar rimpang (rhizoma). Habitat
lamun berada di perairan pesisir pantai yang dangkal dan berpasir tetapi juga
dapat dijumpai di ekosistem terumbu karang. Selain itu, lamun juga bisa
toleransi di perairan yang memiliki salinitas tinggi. Tumbuhan lamun sangat
berbeda dengan rumput laut (sea weed)
sedangkan rumput laut merupakan tumbuhan tingkat rendah karena tidak memiliki
akar, batang dan daun sejati dan biasa disebut algae. Nah, sebelumnya admin
juga sudah menjelaskan tentang apa itu algae.
Teman-teman
pernah mendengar istilah Padang lamun dan Ekosistem Lamun? Kira-kira sama gak
ya? Ternyata Padang lamun dan Ekosistem Lamun
memiliki perbedaan, Padang Lamun adalah hamparan vegetasi lamun yang
menutupi suatu area pesisir/laut dangkal yang terbentuk oleh satu jenis
lamun (monospecific) atau
lebih (mixed vegetation) dengan kerapatan tanaman yang padat (dense)
atau jarang (sparse). Sedangkan, Ekosistem Lamun adalah satu sistem
(organisasi) ekologi padang lamun yang di
dalamnya terjadi hubungan timbal balik antara komponen abiotik
(air dan sedimen) dan biotik (hewan dan
tumbuhan) (LIPI, 2006).
Ada sekitar 50 jenis
lamun yang ditemukan di dunia yang tumbuh pada perairan laut dangkal yang
berdasar lumpur atau pasir. Dari 50 jenis lamun tersebut, ada 12 jenis yang
telah ditemukan di Indonesia, yaitu Syringodium
isoetifolium, Halophila ovalis, Halophila spinulosa, Halophila minor, Halophila decipiens, Halodule
pinifolia, Halodule uninervis. Thalassodendron ciliatum, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Thalassia hemprichii dan Enhalus acoroides (LIPI, 1999).
Cymodocea rotundata Halophila ovalis
Halophila spinulosa Thalassia hemprichii
Menurut
hasil penelitian diketahui bahwa peranan lamun di lingkungan perairan laut
dangkal adalah sebagai berikut:
1. Sebagai
produsen primer, lamun memiliki tingkat produktivitas yang tinggi dibandingkan
dengan ekosistem yang ada di laut dangkal seperti ekosistem mangrove dan
ekosistem terumbu karang.
2. Sebagai
habitat biota, lamun memberikan perlindungan hewan dan algae. Selain itu,
tempat untuk mencari makan, tumbuh besar, dan memijah bagi ikan-ikan herbivora
dan ikan-ikan karang
3. Selain
sebagai tempat mencari makan, lamun juga berperan sebagai sumber makanan bagi
banyak hewan laut seperti duyung, penyu, ikan, udang dan bulu babi
4. Sebagai
stabilitas, menahan dan memperlambat pergerakan gelombang.
5. Sebagai
tempat terjadinya siklus nutrient (Philips dan Menez 1988) dan fungsinya
sebagai penyerap karbon di lautan (carbon
sink) atau dikenal dengan istilah blue
carbon (Kawaroe, 2009).
Ternyata lamun juga
memberikan manfaat kepada masyarakat, baik secara tradisional maupun modern.
Secara tradisional, lamun dimanfaatkan sebagai pembuatan keranjang, dibakar
untuk diambil garamnya, untuk pengisi kasur, sebagai atap rumbia, untuk kompos
dan pupuk, dapat sebagai pengganti benang dalam membuat nitrosellulosa dan sebagainya. Sedangkan pemanfaatan secara modern,
yaitu sebagai penyaring limbah, penstabilitas pantai, bahan untuk kertas,
makanan ternak dan sebagai bahan obat-obatan (LIPI, 2006).
Lamun sebagai habitat biota
Contoh
pemanfaatan lamun yang dijadikan sebagai keranjang
Bagaimana buddies wawasan kalian mengenai bagian pesisir bertambah
bukan? Jadi sering-sering kunjungi blog kami ya karena akan banyak info-info
mengenai pesisir dan laut yang kami share buddies.
created by Azizah
Bahan referensi
Azkab
MH. 1999. Pedoman Inventarisasi Lamun. Oseana, Volume XXXI, No 1, 1999:1-16
Azkab
MH. 2006. Ada Apa Dengan Lamun. Oseana, Volume XXXI, No 3, 2006:45-55
Kawaroe,
M. 2009. Perspektif Lamun Sebagai Blue Carbon Sink di Laut. (Lokakarya Lamun).
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Bogor: Institut Pertanian Bogor.
LIPI.
2006. www.oseanografi.lipi.go.id. Diakses pada
tanggl 20 Februari 2018.
Philips,
C.R. and E.G. Menez. 1988. Seagrass. Smith Sonian Institutions. Press.
Washington.
THORHAUG, A. and C.B.
AUSTIN 1976. Restoration of
seagrass with economic
analysis. Env.
Conserv. 3 (4) : 259-257
Komentar
Posting Komentar