Pelatihan Bimbingan Teknis Monitoring Terumbu Karang Menggunakan Metode UPT (Underwater Photo Trnsect) di Pulau Harapan



Pelatihan Bimbingan Teknis Monitoring Terumbu Karang Menggunakan Metode UPT (Underwater Photo Trnsect) di Pulau Harapan, 20-22 April 2018


Marine Conservation Club (MCC) bekerja sama dengan Forum Komunikasi Kader Konservasi koordinator wilayah kepulauan seribu, Asosiasi Karang Keras dan Ikan Hias Indonesia (AKKII) dan club selam Universitas se-Jakarta yakni MBC Nudibranch UIN, Sigma-b UI, dan CMC Acropora UNJ. Mengadakan kegiatan pelatihan bimbingan teknis monitoring terumbu karang yang diadakan di pulau Harapan Taman Nasional laut Kepulaun Seribu pada tanggal 20 – 22 april 2018.
Kegiatan ini bertujuan untuk melihat potensi sumberdaya terumbu karang kepulauan seribu yang lebih baik dan menuju pemanfaatan berkelanjutan, untuk melihat kapasitas kader konservasi koordinator kepulaun seribu serta cara pengambilan data karang menggunkan metode Underwater Photo Transek (UPT) yang diberikan langsung oleh Bapak Drs. Suryo Kusumo, S.Pi, M.Si selaku perwakilan dari AKKII serta dilakukan pemasangan transek permanen di perairan pulau Kayu Angin Genteng dan pulau Pamagaran.
Pada jumat 20 april 2018 siang setelah sampai di pulau Harapan, dilakukan pembukaan acara di kelurahan pulau harapan dan pemberian materi tentang metode Underwater Photo Transek (UPT) dan analisis menggunakan CPCE 4.1 sebelum dilakukan pengambilan data dan pemasangan transek permanen.


Pada sabtu 21 april 2018, sebelum pengambilan data diadakan simulasi di dermaga terpadu pualu Harapan dengan Kader Konservasi Koordinator wilayah Kepulauan Seribu, mahasiswa, serta personil Taman Nasional laut Kepualauan Seribu. Setelah acara tersebut, dilakukan pemasangan transek permanen, pengambilan data dan analisis data. Hal ini dilakukan untuk membantu TNKpS dalam memonitoring karang dan dijadikan pengembangan kebijakan untuk Pemerintah Daerah (PEMDA) setempat, karena diketahui perairan disekitaar pulau yang tercemar serta alat tangkap ikan yang tidak bersahabat dengan lingkungan.

Pengambilan data menggunakan metode UPT dalam pengaplikasinya yakni di tarik transek sepanjang 100 meter dikedalaman 7 meter. Kemudian analisis data menggunakan aplikasi piranti lunak CPCE 4.1 yang merupakan aplikasi komputer yang digunakan dalam identifikasi terumbu karang dan substrat. Dengan hasil dari foto camera digital underwater yang diperoleh saat pengambilan data.
        

Ucapan terima kasih diberikan kepada Kader Konservasi Koordinator wilayah Kepulauan Seribu serta AKKII yang telah bersedia menjadi pemateri dalam metode UPT dan aplikasi CPCE 4.1 dalam terselengaranya kegiatan ini.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pencemaran Sampah Plasik di Laut

RUMAH (LAMUN) BAGI MEREKA (DUGONG) YANG DILUPAKAN DARI EKOSISTEM