PERAN FITOPLANKTON DI LAUTAN
Halo Buddies, artikel laut hadir kembali. Pada kesempatan ini, kita akan membahas tentang biota laut yang sudah tidak asing lagi, yaitu peran fitoplankton di lautan. Bagaimana pengaruhnya? Yuk, disimak!
Fitoplankton disebut juga plankton nabati, adalah tumbuhan yang hidupnya mengapung atau melayang dalam laut. Ukurannya kecil tak dapat dilihat dengan mata telanjang. Ukuran yang paling umum berkisar antara 2-200 µm (1 µm = 0,001mm). Fitoplankton umumnya berupa individu berupa individu bersel tunggal, tetapi ada juga yang membentuk rantai. Meskipun ukurannya sangat halus namun bila mereka tumbuh sangat lebat dan padat bisa menyebabkan perubahan pada warna air laut yang bisa terlihat. Fitoplankton mempunyai fungsi penting di laut, karena bersifat autotrofik, yakni dapat menghasilkan sendiri bahan organik makanannya. Fitoplankton mengandung klorofil dan karenanya mempunyai kemampuan berfotosintesis yakni menyadap energi surya untuk mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik. Karena kemampuan memproduksi bahan organik dari bahan anorganik ini maka fitoplankton juga disebut sebagai produsen primer (primary producer).
Dari kemampuan fitoplanton yang berfotosintesis hingga menghasilkan oksigen dalam prosesnya sehingga sumber terbesar oksigen yang ada di bumi ternyata bukan berasal dari fotosintesis yang dilakukan pohon-pohon di hutan, melainkan dari lautan. Setidaknya setengah dari jumlah total oksigen di muka bumi ini berasal dari sana. Tumbuhan air kecil bernama fitoplankton ini yang menghasilkan oksigen-oksigen tersebut. Fitoplankton hidup di dekat permukaan laut, terbawa arus air, dan pada dasarnya melakukan hal yang sama seperti pohon-pohon di darat, yaitu mengeluarkan oksigen sebagai zat sisa pemrosesan sinar matahari dan karbon dioksida.
Ilmuwan mengatakan bahwa kontribusi global oksigen terbesar di atmosfer berasal dari fitoplankton. Fitoplankton sama pentingnya dengan hutan tropis karena fitoplankton diperkirakaan menghasilkan sekitar 70 persen oksigen dari hasil fotosintesis. ilmuwan telah menghitung perkiraan oksigen yang dihasilkan oleh fitoplankton. Namun belum bisa menghitung banyaknya makhluk hidup ini di lautan karena jumlah fitoplankton sangat dipengaruhi musim, cahaya serta nutrisi. Fitoplankton merupakan mikroorganisme yang hidup melayang-layang di perairan dan bersifat seperti tanaman. Seperti kebanyakan tanaman, fitoplankton dapat menghasilkan oksigen dalam fotosintesis ketika tersedia cahaya yang cukup di zona epipelagik pada siang hari. Oksigen dihasilkan fitoplankton di perairan air yang selanjutnya menuju ke udara melalui permukaan laut, sehingga dapat berkontribusi terhadap total anggaran oksigen di atmosfer. Kontribusi ini sangat besar bahkan melebihi kontribusi oksigen yang dikeluarkan oleh hutan tropis sekalipun.
Bahan organik yang diproduksinya menjadi sumber energi untuk melaksanakan segala fungsi hidupnya. Tetapi disamping itu energi yang terkandung dalam fitoplankton dapat dialirkan ke berbagai komponen ekosistem lainnya lewat rantai pakan (food chain). Lewat rantai pakan ini seluruh fungsi ekosistem dapat berlangsung. Seluruh hewan laut seperti ikan, udang, cumi-cumi sampai paus yang berukuran besar bergantung pada fitoplankton, baik secara langsung maupun secara tidak langsung lewat jalur rantai pakan. Plankton di laut mempunyai kenaekaragaman hayati yang sangat tinggi. Boleh dikatakan semua filum hewan mempunyai wakil yang hidup sebagai zooplankton laut, setidaknya sebagaian dari daur hidupnya tetapi untuk fitoplankton umumnya lebih terbatas pada alga.
Berdasarkan kebiasaan hidupnya dan lokasi flagellanya, dinoflagelata dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu Desmokontae dan Dinokontae. Pada Desmokontae terdapat 2 flagella yang semuanya berlokasi pada ujung (anterior) sel. Ini misalnya terdapat pada jenis Exuviella dan Prorocentrum. Pada kelompok dinokontae kedua flagellanya mempunyai lokasi yang berbeda. Ada flagella melintang (transversal) yang terdapat dalam alur (groove) yang mengitari pinggang sel dan ada pula flagella longitudinal dalam alur membujur dan memanjang hingga keluar sel bagaikan ekor. Gerakan flagella transversal memungkinkan seluntuk bergerak melintir sedangkan flagella longitudinal untuk bergerak maju.
Sumber gambar : Phys.orgNontji. A. 2008. Plankton Laut. Jakarta. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Yadigar, S. & S. Petrovskii. 2015. Mathematical Modelling of Plankton-Oxygen Dynamics Under the Climate Change. Society for Mathematical Biology (2015) 77:20.
Witman, S. (2017), World's biggest oxygen producers living in swirling ocean waters, Eos, 98, https:// doi.org/10.1029/2017EO081067. Published on 13 September 2017.
Komentar
Posting Komentar