Pengaruh Ozon Terhadap Terumbu Karang

 Hollaaa Buddiess…Pasti pernah terbayangkan oleh kalian seberapa jauh sih langit kita dan ada apa aja disana. Kalian juga pasti pernah dengar ozon kan. Nah kali ini kita ingin membahas manfaat ozon terhadap laut.

Figure 1. Atmosfer Bumi

Ozon (O) merupakan salah satu jenis gas yang ada pada lapisan atmosfer bumi. Lapisan atmosfer inilah yang menjadi pelindung bumi dari berbagai ancaman, contohnya radiasi ultraviolet dan pelindung dari berbagai benda luar angkasa yang jatuh karena gravitasi bumi. Atmosfer mempunyai berbagai macam lapisan, seperti lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer (Lazuardi, 2003). Pada lapisan troposfer dan lapisan stratosfer inilah gas ozon lebih banyak ditemukan, sehingga lapisan ini dapat dikatakan sebagai lapisan ozon.

Figure 2 Lapisan Atmosfer

Kalian tau ngga sih buddies kalau ozon itu mempengaruhi kehidupan dilaut, salah satunya terumbu karang. Keanekaragaman terumbu karang sangat dipengaruhi oleh suhu permukaan air laut. Peningkatan suhu permukaan air laut dapat disebabkan oleh efek dari pemanasan global (Global Warming). Menurut Latuconsina (2010) Pemanasan global dapat terjadi karena meningkatnya emisi gas rumah kaca yang menyebabkan cahaya matahari terpantulkan kembali ke bumi oleh gas rumah kaca. Dampak dari efek rumah kaca ini menjadikan energi panas dari cahaya matahari terperangkap yang berakibat pada naiknya suhu temperatur bumi.

Figure 3. Efek Rumah Kaca

            Temperatur suhu merupakan salah satu faktor biologi-fisik dalam pertumbuhan karang (Santoso dan Kardono, 2008). Pada suhu 27 – 29oC karang dapat tumbuh dan berkembang secara ideal. Bila suhu air laut mengalami peningkatan,maka karang akan mengalami pemutihan (Coral Bleaching) dan dapat menyebabkan kematian jika terjadi selama berminggu-minggu (Giyanto, et al. 2017). Alasan karang menjadi putih karena menghilangnya alga (Zooxanthella) yang bersimbiosis dengan polip karang (Salim, 2012). Bagi Santoso (2006) alga (Zooxanthella) sangat penting bagi karang karena ia merupakan sumber makanan (fotosintesis) dan juga penghasil zat kapur (CaCO3) bagi karang. Jika terjadi penaikan suhu air laut selama lebih dari sepuluh minggu maka karang akan mengalami kematian.

Figure 4. Perbedaan Terumbu Karang

            Sangat disayangkan ya buddies, jika sampai terjadi kepunahan terumbu karang. Padahal, Indonesia menjadi salah satu negara yang dijuluki sebagai The Coral Triangle (Green dan Mous, 2008). Kerennyaaa lagi buddies… Indonesia menduduki peringkat ke-2 sebagai negara yang memiliki luas terumbu karang yang mencapai 42.000 Km2 atau setara 16,5 dari luas terumbu karang di dunia (Salim, 2012). Oleh karena itu, marilah buddies kita jaga Bumi kita. Mulai dari hal-hal kecil yang dapat kita lakukan, contohnya

·       Kita dapat memulainya dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dengan beralih ke kendaraan umum maupun kendaraan ramah lingkungan, seperti sepeda yang sedang hitz di massa sekarang.

·       Mengurangi penggunaan air conditioner       (AC), karena buddies setiap kali kita menggunakan AC, diperlukan Freon / Chlorofluerocarbons (CFC) yang dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan ozon.

·       Mari kita mulai menanam pepohonan disekitar kita, selain penggati AC dengan menanam pohon juga akan mereduksi CO2 dan juga penghasil O2.

Yukkkss buddies “Mari Kita Jaga Bumi Kita”… Mulai dari apa yang dapat kita lakukan karena perubahan besar tidak dapat terjadi bila tidak melalui perubahan kecil. Sampai bertemu di artikel berikutnya buddies 😊.

 

 

 

Daftar Pustaka

Lazuardi. 2003. Penipisan Lapisan Ozon Dan Penanggulangannya. Jurnal Pendidikan Science. Vol (3): 100 – 107.

Latuconsina H. 2010. Dampak Pemanasan Global Terhadap Ekosistem Pesisir Dan Lautan. Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan. Vol (3): 30 – 37.

Giyanto, Abrar M, Hadi TA, et al.  2017. Status Terumbu Karang Indonesia 2017. COREMAP-CTI Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI.  Hal: 1 – 5.

Salim D. 2012. Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang Akibat Pemutihan (Bleaching) Dan Rusak. Jurnal Kelautan. Vol (5): 142 – 155.

Santoso DS. 2006. Pemutihan terumbu karang. Pusat Teknologi Lingkungan. Journal Hidrosfir. Vol. 1(2): 61 – 66.

Green AL dan Mous PJ. 2008. Delineating the Coral Triangle, its Ecoregions and Functional Seascapes. Version 5.0. TNC Coral Triangle Program Report 1/08. 44 pp.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Bimbingan Teknis Monitoring Terumbu Karang Menggunakan Metode UPT (Underwater Photo Trnsect) di Pulau Harapan

Sea grass

Pembuatan Transek Permanen dan Monitoring Terumbu Karang di Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi Banten