BioEksplorasi

 Hallooo Buddiesss, apa kabar kalian semua?... semoga senantiasa sehat dan diberi keberkahan dalam hidup kalian. Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang rekap kegitan kami pada Eksplorasi Biodiversity 3 – 6 Desember 2023, di Pasir Putih, Sukabumi Jawa Barat.

 

Eksplorasi kali ini kita melakukan kerjasama dengan seluruh BSO (Badan Semi-Otonom) Prodi Biologi Universitas Nasional serta Biodiversity Warriors Yayasan KEHATI. Fokus utama kegiatan kami sendiri disana untuk memberikan aksi nyata dalam menjaga lingkungan. Hal tersebut kami lakukan dengan landasan Konservasi yang dimana landasan kegiatan itu adalah “Save, Study, and Use”. Beberapa hal diantaranya kami melakukan berbagai kegiatan, seperti rehabilitasi ekosistem pesisir dengan melakukan penanaman 100 Pandan Laut (Pandanus odorifer). Hal itu kami lakukan dengan tujuan untuk memastikan keberlangsungan tempat bertelur bagi penyu di pesisir pantai. Pantai Pasir Putih Sukabumi sendiri juga merupakan salah satu habitat penularan salah satu jenis penyu, yaitu Penyu Hijau (Chelonia mydas). Faktanya penyu hijau kerap memilih bagian pesisir pantai yang memiliki pandan laut sebagai tempat mereka melakukan peneluran, karena sistem perakaran pandan laut yang dapat memberikan kelembapan pasir, menjaga kestabilan suhu pasir serta memudahkan penyu saat melakukan penggalian sarang.


Salah satu kegiatan kami yang lain juga melakukan edukasi serta monitoring lapangan langsung dengan siswa/i Sekolah Menengah Atas (SMA) loh buddiees. Terdapat beberapa bidang fokus dalam keegiatan monitoring keanekaragaman bersama siswa/i SMA disana, mulai dari pengamatan primata yang dilakukan bersama teman “Lutung” FSP (Forum Studi Primata), pengamatan HerpetoFauna yang dilakukan bersama teman KSH “Sahul” (Kelompok Studi Herpetologi), pengamatan avifauna yang dilakukan teman  BBC “Ardea” (Biological Bird Club), pengamatan peneluran penyu yang dilakukan teman KSPL “Chelonia” (Kelompok Studi Penyu Laut), pemantauan kualitas air yang dilakukan teman KSEP (Kelompok Studi Ekologi Perairan), penelitian antimikroba dari panda laut yang dilakukan BIC (Bioindustry Innovation Club), serta pengamatan keanekaragaman pesisir pantai yang dilakukan oleh kami MCC(Marine Conservation Club).

 

Hasil pengamatan keanekaragaman kami di pesisir pantai, terdapat berbagai jenis keanekaragaman hayati yang sangat beragam disana. Berbagai macam jenis keanekaragaman alga banyak ditemukan disana, mulai dari alga hijau (Boergesenia, Ulva, dan Entermorpha), alga coklat (Turbinaria, Padina, dan Hydroclatus), hingga alga merah (Mastocarpus, Grateloupia, dan Codrus). Selain itu, kita juga dapat melihat keanekaragaman fauna mulai dari makrozoobenthos, anemon, hingga belut moray dan gurita di pesisir laguna di pantai pasir putih. Pengamatan di daerah pesisir ini kami lakukan dengan metode searching/susur area dengan waktu pengamatan selama 2 jam/hari pada sore hari. Penetuan waktu pengamatan ini kami sesuaikan dengan kondisi pasang surut yang terjadi di lokasi tersebut.

 

  

 

Pengamatan yang dilakukan di ekosistem mangrove dilakukan dengan melakukan penyusuran bantaran/pinggiran sungai menggunakan metode Line Transect untuk mencari bibit-bibit pohon bakau kecil (Rhizophora stylosa) yang telah ditanam. Bibit-bibit tersebut merupakan bibit yang diberikan oleh Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Indonesia kepada BKSDA dan warga lokal sebagai kegiatan sosial dan konservasi dalam turut menjaga wilayah pesisir pada Agustus 2023

 

Dari hasil pengamatan tersebut kami melakukan pengambilan data sample R. stylosa sebanyak 30 individu. Pengambilan data yang kami lakukan dengan melihat kualitas kondisi abiotik serta biotik di sekitar area penamaman dan mengukur pertumbuhan R. stylosa. Kami mengukur tinggi batang, diameter batang, dan jumlah helain daun. Tinggi batang berkisar dari sample yang ditemukan 39,5 – 94 cm dengan rata-rata panjang 73,4 cm, sedangkan untuk diameter batang 2,8 – 6,8 cm dengan rata-rata diameter 4,4 cm. Lalu, jumlah daun per individu berkisar 2 – 12 helai daun. Individu yang dijadikan sample dilakukan penandaan berupa penitikan lokasi pada tiap individu menggunakan GPS(Global Positioning System) dan pengikatan pada batang menggunakan kabel ties. Hal tersebut bertujuan sebagai penanda sample dalam memonitoring pertumbuhan pada pengamatan berikutnya.

 

 

Hasil pendaataan tersebut menunjukan perbedaan signifikan dari beberapa individu R. stylosa yang dijadikan sample. Perbedaan pola pertumbuhan pada jenis R. stylosa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti

  • Individu yang ditanam merupakan tanaman yang tidak normal, sehingga pertumbuhannya cukup terhambat dan cendrung kerdil.
  • Pengaruh hama atau penyakit yang menyebabkan rontoknya daun sehingga pertumbuhan tanaman terhambat.
  • Kondisi abiotik yang kurang sesuai karena tidak disesuaikan dengan zonasi yang ada dalam kegiatan rehabilitasi hutan mangrove.

 

Monitoring dan perawatan mangrove secara berkala yang dapat dilakukan untuk kedepannya, sehingga sangat membantu pertumbuhan bibit R. stylosa secara maksimal dan terdata secara rutin. Monitoring ini dapat dilakukan dengan rentang waktu per tiga bulan.

 

Berbagai kegiatan dalam kegiatan ini diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan, karena ekosistem di Pantai Pasir Putih, Sukabumi yang masih sangat terjaga dan lestari. Lokasi ini menjadi pondasi bagi berbagai kelestarian keanekaragaman hayati yang beragam dan mata pencaharian masyrakat lokal dalam memanfaatkan hasil bumi (Perkebunan dan Nelayan). Kami sangat merekomendasikan tempat ini sebagai tempat studi akademisi hingga pengembangan program sosial dan masyrakat dalam pemanfaatan serta pelastarian.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sea grass

Pembuatan Transek Permanen dan Monitoring Terumbu Karang di Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi Banten

RUMAH (LAMUN) BAGI MEREKA (DUGONG) YANG DILUPAKAN DARI EKOSISTEM