Perjalanan FoPMI 2021
Keberangkatan menuju Bengkulu
Halo
semua, apa kabar? Semoga kalian sehat selalu. Perkenalkan saya Muhammad Hudan
Assalam, merupakan salah satu pengurus organisasi Marine Conservation Club. Kali
ini saya akan menceritakan pengalaman saya saat mengikuti acara Jambore
Nasional Forum Penyelam Mahasiswa Indonesia (FoPMI) di Bengkulu Bulan Juni
lalu, mau tau seperti apa keseruan yang saya lakukan? Simak dan baca cerita
singkat saya ya. Pada tanggal 6 – 12 Juni lalu saya mengikuti kegiatan selam
bersama dengan teman-teman mahasiswa lainnya. Kegiatan itu adalah Jambore
Nasional Forum Penyelam Mahasiswa Indonesia (FoPMI) ke-XI yang dilaksanakan di
Provinsi Bengkulu tepatnya di Bengkulu Utara, Pulau Enggano.
Saya
berangkat dari Jakarta tanggal 5 Juni 2021 menuju Bengkulu menggunakan pesawat.
Saya berangkat dari Bandara Udara Soekarno Hatta menuju Bandara Udara Fatmawati
di Bengkulu. Penerbangan menuju Bandara Udara Fatmawati Bengkulu membutuhkan
waktu sekitar 1 jam 20 menit. Selama perjalanan saya gunakan untuk istirahat,
beberapa saat sebelum landing saya melihat pemandangan yang indah di luar
jendela pesawat, pemandangan indah tersebut ialah lautan awan yang berkumpul
seakan-akan membuat saya merasa tenang dan damai.
Pada
pukul 14.30 saya sampai di Bandara Udara Fatmawati Bengkulu, akhirnya saya tiba
di Bengkulu. Saya merasa senang karena ini adalah pertama kali saya
menginjakkan kaki di Bengkulu. Setelah selesai mengambil barang bawaan dari
bagasi saya bertemu teman-teman Jambore Nasional FoPMI lainnya dan juga bertemu
dengan panitia penyelenggara kami diabsen satu persatu oleh Kak Jeni dan
setelah itu menuju mobil Bang Panji yang sudah siap untuk mengantarkan kami
menuju Tapak Paderi, yaitu Sekretariat Marine Science Diving Club (MSDC).
Setelah
sampai di Sekretariat MSDC saya bertemu teman-teman peserta lainnya yang sudah
berada lebih dulu di Sekretariat MSDC tersebut, kami berbincang mengenai
perjalanan ataupun saling berkenalan satu sama lain. Setelah itu malamnya
panitia melakukan agenda perkenalan kembali untuk seluruh peserta maupun
panitia penyelenggara, kami berkenalan satu sama lain dan juga setelah itu
panitia menjelaskan mengenai agenda yang akan dilakukan besok, yaitu terdapat
dua agenda yang pertama adalah tim jangkar yang berangkat terlebih dahulu ke Pulau Enggano untuk mempersiapkan dan yang kedua, yaitu tim yang melaksanakan
kongres di Markas Angkatan Laut (LANAL). Setelah di jelaskan mengenai agenda
untuk besok teman-teman peserta juga diminta untuk melakukan taging terlebih
dahulu untuk alat scuba masing-masing.
Agenda Kongres 6 – 8 Juni
Paginya
teman-teman tim jangkar sudah mempersiapkan barang-barang apa saja yang akan
dibawa ke Pulau Enggano, berbeda dengan teman-teman tim yang akan melakukan
Kongres di LANAL yang bersiap-siap untuk membawa seluruh barang pribadi.
Setelah siap tim kongres diabsen satu persatu oleh panitia untuk memastikan
bahwa seluruh peserta sudah hadir dan siap untuk naik bus bersama-sama ke
LANAL. Sesampainya di Pangkalan Angkatan Laut seluruh tim kongres dan juga
panitia diwajibkan untuk melakukan test antigen terlebih dahulu, setelah
selesai test antigen semua peserta makan pagi sebelum pembukaan acara.
Kongres
dilakukan dari tanggal 6 – 8 Juni di LANAL, selama tiga hari tersebut kami
melakukan sidang yang pertama, yaitu Sidang Tata Tertib selanjutnya dilanjutkan
sidang kedua yaitu Sidang AD/ART yang berjalan selama 2 hari, setelah itu
sidang ketiga Sidang GBHO, dan diakhiri dengan Sidang LPJ terhadap kepengurusan
periode bang Anam. Setelah Sidang LPJ diterima sidang akhirnya selesai.
Keberangkatan menuju Pulau Enggano
Setelah
seluruh sidang dilaksanakan pada Selasa tanggal 8 Juni 2021, sore harinya
seluruh peserta FoPMI menuju ke pelabuhan untuk naik kapal menuju Pulau
Enggano. Perjalanan menuju Pulau Enggano menggunakan kapal perintis. Waktu yang
dibutuhkan untuk bisa sampai ke Pulau Enggano 12 jam. Saya menyarankan untuk
tetap tidur hingga mendekati Pulau Enggano agar terhindar dari mabuk laut karena kapal perintis sangat terasa guncangan dari ombak.
Agenda di Pulau Enggano 9
– 11 Juni
Hari ke-1 Enggano
Setelah
perjalanan selama 12 jam terombang ambing di lautan, akhirnya kami sampai di Pelabuhan Kahyapu, Pulau Enggano, saya dan peserta lainnya mulai mempersiapkan
barang-barang bawaan serta membantu teman-teman panitia untuk menurunkan
barang-barang keperluan selam. Setelah seluruh barang bawaan selesai diturunkan
oleh teman-teman peserta ataupun panitia yang dilakukan pengecekan ulang data oleh
tenaga kesehatan Pulau Enggano, selanjutnya pengecekan telah selesai dilakukan
panitia dan peserta menuju Balai Desa Kaana menggunakan mobil. Senang rasanya
akhirnya bisa melihat tumbuhan hijau dan juga merasakan udara yang sejuk. Perjalanan
menuju Balai Desa Kaana memakan waktu sekitar 30 – 45 menit. Akhirnya saya
sampai di Balai Desa bersama dengan para peserta kegiatan FoPMI lainnya. Saya
dan para peserta mulai merapihkan barang bawaan dan diletakkan di kamar yang
telah ditentukan oleh panitia, setelah merapihkan barang bawaan agenda
selanjutnya adalah sambutan yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait dari Pulau
Enggano seperti sambutan dari perwakilan pemerintah Provinsi Bengkulu, Ketua
Desa Kaana, perwakilan polsek Enggano, dan juga perwakilan Angkatan Laut
Enggano.
Setelah
pembukaan acara FoPMI resmi dibuka panitia melakukan briefing dengan peserta
mengenai agenda Dive Check yang akan dilaksanakan siang nanti dan juga
pembagian kelompok serta kloter untuk dapat turun diving. Akhirnya dibagi
menjadi dua kloter yaitu kloter satu dan kloter dua didalam kloter tersebut
terdapat 3 kelompok yang berbeda dengan dive leader dan sweeper. Saya termasuk
kedalam kloter dua yang dijadwalkan melakukan penyelaman kedua pada hari itu,
agenda hari itu adalah check dive untuk mengetahui keterampilan masing-masing
peserta dalam penyelaman dan juga teknis yang untuk diving nantinya. Selagi
menunggu teman-teman kloter 1 yang turun lebih dulu untuk dive check, saya dan
juga teman-teman kloter 2 mempersiapkan alat-alat untuk diving nantinya dan
juga mengisi perut karena makan siang sudah tersedia.
Akhirnya
tiba giliran saya dan teman-teman kloter 2 untuk menuju lokasi dive check,
perjalanan menuju lokasi dari Balai Desa sekitar 15 menit tidak terlalu jauh.
Setelah sampai di lokasi kami tidak langsung melakukan diving, setelah
peralatan scuba yang dibawa telah lengkap saya dan teman-teman peserta lainnya
harus memasang alat scuba tersebut ke tabung oksigen. Karena saya pada saat itu
tidak ikut diving maka untuk menambahkan pengetahuan saya yang terbilang masih
baru di dunia penyelaman, saya belajar memasang alat scuba ke tabung oksigen,
senang rasanya karena bisa belajar untuk memasangkan alat scuba ke tabung. Setelah
selesai menyiapkan semua peralatan akhrinya teman-teman kloter 1 sudah kembali.
Tidak
disangka saya dipinjamkan camera underwater oleh Faisal dai Unit Selam
Perikanan UGM, akhirnya saya dan teman-teman dari kloter 2 menuju spot untuk
melakukan check dive. Saat teman-teman lainnya telah siap dengan peralatan
scuba yang telah terpasang di tubuh kami melakukan teknik backroll untuk masuk ke dalam air. Ada rasa sedih karena saya sangat
berharap bisa ikut turun namun apa boleh buat saya memang belum memiliki
lisence untuk dapat mengikuti agenda tersebut. Akan tetapi kesedihan itu cepat
berlalu karena saya tetap bisa melakukan snorkeling bersama dengan Bang Wido
sebagai buddy, selain itu juga karena saya dipinjamkan camera underwater oleh
Faisal dengan begitu saya berhasil mendapatkan foto-foto biota laut. Selain itu
saya dan Bang Wido melakukan teknik duck
dive dan mendokumentasikannya.
Tidak
terasa waktu telah berlalu teman-teman yang melakukan check dive sudah kembali
ke permukaan dan berfoto satu sama lain, karena saya tidak ingin kehilangan
momen bersama dengan teman-teman lainnya saya langsung ikut berfoto.. ya
walaupun saya jadi bikin rusuh.. hehe, setelah selesai berfoto kami kembali ke
pantai dan memberapikan alat untuk pindahkan ke mobil. Kami kembali ke Balai
Desa Kaana dan melakukan pembersihan alat bersama-sama dan selanjutnya alat di
jemur. Setelah menjemur alat saya serta teman-teman peserta lainnya melakukan
bersih-bersih badan.
Malampun
tiba kami menyantap hidangan makan malam yang telah disediakan, senang sekali
hari itu mendapatkan beberapa foto biota laut dan juga ikut belajar memasangkan
alat ke tabung. Selesai seluruh peserta makan, panitia melakukan briefing untuk
agenda besok serta evaluasi terhadap dive check yang telah dilakukan. Setelah
briefing agenda dan evaluasi teman-teman peserta dipersilahkan tidur untuk
menjaga stamina.
Hari ke-2 Enggano
Pagi
harinya saya sakit sehingga tidak bisa mengikuti kegiatan yang dilakukan pada
pagi hari tersebut. Saat malam hari saya mulai mersakan merasakan bahwa
tenggorokan saya mengalami radang selain itu juga saya bukan tidur di dalam
kamar, maklum saya tidak suka panas dan di dalam kamar lumayan engap karena
tidur bersama-sama. Dengan tidur diluar hanya beralaskan terpal dan saya tidak
menggunakan sleeping bag hanya
tambahan sarung untuk menghadang dingin.. saya kira itu cukup, ternyata pagi
harinya saya mulai merasakan demam dan tidak enak badan ditambah radang yang
dari semalam saya rasakan ikut memburuk. Saya ditemani oleh Zaky dari Unit
Selam UGM untuk berjalan sebentar di dekat Balai Desa karena saya kira itu
hanya sakit biasa, setelah itu kami kembali ke Balai Desa. Karena saya lapar
dan pada saat itu masih pagi sekali sehingga konsumsi pagi belum tiba, akhirnya
saya menyeduh energen pemberian Zaky.. setelah merasa baikan dan juga selesai
minum saya akhirnya tidur kembali. Saat dibangunkan saya pikir seluruh sakit
yang ada akan hilang.. ternyata tidak juga membaik dan badan saya panas, dengan
begitu saya langsung lapor ke panitia mengenai sakit yang dirasa dan akhirnya
panitia memutuskan bahwa saya tidak boleh ikut kegiatan terlebih dahulu sebelum
sehat kembali.
Pada
hari itu agenda yang dilakukan adalah pembinaan desa dan juga transplantasi
karang, tim kloter 1 mengikuti pembinaan desa dan tim kloter 2 langsung
menyelam untuk melakukan transplantasi karang. Sedih rasanya saya tidak bisa
mengikuti agenda tersebut, akan tetapi saya percaya bahwa besok saya pasti
sudah sembuh dan bisa melanjutkan kegiatan yang ada. Malamnya seperti biasa
teman-teman peserta dan panitia melakukan briefing untuk agenda besok dan juga
evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.
Hari ke-3 Enggano
Puji
syukur paginya seluruh sakit yang saya rasakan telah hilang, saya bangun dengan
perasaan senang sekaligus lega karena akhirnya saya dapat mengikuti agenda
kegiatan kembali dan disambut dengan konsumsi pagi yang membuat diri saya makin
tersenyum, saat sarapan lauk saya pada saat itu ialah telur nasi ditambah mie
goreng. Tuhan memang memberikan jalannya padaku, setelah seluruh perlatan siap
untuk dibawa kami bersama-sama menyusunnya di mobil.
Hari
ini kami menuju spot diving yang berbeda yaitu di Pelabuhan Kahyapu perjalanan
menuju tempat tersebut membutuhkan waktu 30 – 45 menit menggunakan mobil,
sepanjang perjalanan masih banyak pepohonan dan udaranya sejuk. Saya merasa
yakin bahwa pada hari itu merupakan hari yang tepat untuk saya bisa mengikuti
kembali kegiatan dan saya bisa menyelam pada hari itu.
Tidak
terasa perjalanan 45 menit telah dilewati akhirnya sampai di Pelabuhan Kahyapu,
langsung saja kami menurunkan peralatan scuba serta tabung oksigen yang akan
digunakan. Setelah itu kami mulai memasangkan alat scuba pada tabung oksigen,
disitu saya belajar kembali untuk memasang alat kali ini saya di bantu oleh Mas
Yazid dari UNDIP-UKSA. Selain hanya memasangkan alat Mas Yazid juga menerangkan
apa-apa saja nama dari bagian alat tersebut, walaupun tidak sepenuhnya saya
mengerti dan harus masih belajar lagi yang penting saya tau dan terimakasih Mas
Yazid sudah mau mengajarkan diriku.
Setelah
selesai dengan pemasangan alat masing-masing leader dari setiap kelompok
melakukan briefing ulang untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompoknya
mengerti. Urutan untuk kelompok yang turun yaitu kelompok 1 terlebih dahulu dan
dilanjutkan dengan kelompok 2 setelah itu kelompok 3 dengan interval turun
masing-masing kelompok yaitu 10 – 15 menit. Seperti sebelumnya karena saya
belum punya lisence untuk ikut fun diving tersebut, saya ikut turun akan tetapi
hanya melakukan snorkeling saja. Akan tetapi karena katanya pada perairan
tersebut banyak sekali ular laut dan saya tidak memiliki buddy saat snorkeling
saya memutuskan untuk snorkeling hanya 10 menit saja karena saya takut hal yang
tidak diinginkan terjadi.
Sambil
menunggu teman-teman kembali saya bersama dengan Ami dan Bang Panji dari Marine
Science Diving Club (MSDC) mencari kerang untuk dimakan, tidak sulit untuk
mendapatkan kerang yang dicari karena kerang tersebut menempel di bebatuan. Bang Panji mencontohkan bagaimana kerang tersebut dapat dimakan, pertama
cangkangnya di hancurkan lalu dibersihkan bagian-bagian yang tidak di makan dan
selanjutnya kerang dicuci dengan air bersih akhirnyaa kerang bisa dimakan.
Setelah beberapa kali Bang Panji melakukan hal tersebut saya jadi penasaran
dengan rasa kerangnya dan saya pun ikut mencobanya, ternyata.. ya tidak
semenjijikan yang dirasa rasanya hanya asin dan manis sedikit tidak buruk untuk
perut yang telah kembali lapar. Setelah tau dengan rasanya akhirnya saya
mencari kembali beberapa kerang yang ukurannya relatif lebih besar. Senang
sekali bisa merasakan apa yang sebelumnya tidak pernah di coba, mungkin awalnya
terlihat aneh namun setelah merasakan rasanya ternyata enak.
Setelah
menyantap beberapa kerang yang kurang beruntung pada hari itu karena ditemukan
oleh saya untuk menjadi makanan. Akhirnya teman-teman yang melakukan fun diving telah kembali ke permukaan
dan saya bergegas membantu mereka naik ke dermaga. Karena sebelumnya saya sudah
ditawarkan untuk ikut turun pada hari itu oleh Kak Jeni dan akhirnya saya
disuruh segera bersiap-siap untuk menggunakan alat scuba karena waktu yang
sempit pada hari itu. Setelah siap dengan menggunakan alat scuba, saya terjun
dari dermaga menggunakan teknik giant
step untuk masuk ke air. Selain Kak Jeni yang menemani saya mencoba diving
ada Mas Yazid yang juga ikut membantu kak Jeni menemani saya, senang sekali
akhirnya dapat merasakan diving di Pulau Enggano. Kami diving di bawah dermaga
tersebut memutari dermaga dan banyak ikan nemo beserta anemon yang menjadi
rumahnya, setelah mengitari beberapa menit saya mulai batuk karena efek radang
kemarin jadi tenggorokan saya masih terasa kering. Akhirnya kami kembali ke
permukaan, sungguh sebuah pengalaman yang menyenangkan walaupun hanya sebentar
tetapi rasanya ingin melakukannya secara terus menerus. Ada satu hal yang saya
lupa mengenai penyelaman yang baru saja saya lakukan, saya lupa membawa bendera
organisasi saya dan juga menggunakan camera underwater yang sebelumnya telah
dipinjamkan oleh Kak Zizi untuk dokumentasi bawah air. Sejujurnya niat saya
untuk bisa turun salah satunya adalah membawa bendera Marine Conservation Club
dan melakukan foto dibawah air, mungkin memang saya harus melakukan diving
lagi.
Setelah
seluruh alat dan juga tabung berada di mobil panitia mengeluarkan beberapa
bungkus nasi yang selanjutnya diberikan kepada kami untuk dimakan bersama-sama
dengan keripik kentang balado, ternyata lauk tadi pagi. Tidak banyak berfikir
saya memang lapar kembali dan langsung ikut menyantap makanan tersebut.
Selanjutnya selesai menyantap makanan tersebut kami kembali menuju Balai Desa
Kaana.
Selama
di perjalanan kembali menuju Balai Desa Kaana waktu tiba-tiba terasa cepat,
inginnya kesenangan tersebut tidak cepat berlalu. Kebersamaan dengan
teman-teman dari berbagai daerah yang datang ke acara Jambore Nasional FoPMI.
Saat sampai di Balai Desa Kaana seperti biasa kami membersihkan alat dan juga
menjemurnya setelah itu peserta melanjutkan untuk bersih-bersih.
Setelah
selesai bersih-bersih saya mulai menjemur pakaian, saya membantu Bang Amos dari
Marine Science Diving Club. Saya belajar sekaligus membantu mengisi tabung
menggunakan compressor, tidak mudah
namun tidak begitu sulit untuk melakukan pengisian tabung setelah beberapa saat
tidak disangka ternyata bisa menyenangkan walau hanya melakukan pengisian
tabung, saya senang karena hal itu merupakan bentuk pembelajaran untuk saya.
Tidak terasa saya menemani Bang Amos mengisi tabung hingga teman-teman kloter 1
pulang. Tabung yang semula tinggal sedikit untuk diisi kini menjadi banyak
kembali karena terdapat tabung yang telah digunakan dari teman-teman kloter 1
tersebut, saya membantu bang Amos hingga tabung dari kloter 2 telah terisi
semua.
Malam pun
tiba setelah semua peserta makan malam dan juga telah bersih-bersih, seperti
biasa kami melakukan briefing mengenai kegiatan untuk besok dan kali ini
terdapat tambahan mengenai agenda pulang yang semula dijadwalkan esok hari
yaitu ari Sabtu tanggal 12 Juni 2021 seperti jadwal yang semula ditetapkan,
akan tetapi panitia memberikan pertanyaan kepada seluruh peserta apabila jadwal
nya ditambahkan dan pulang pada hari Senin. Saya yang tidak menjadi masalah
apabila pulang hari Senin senang mendegar hal itu, akan tetapi ada beberapa
teman lainnya yang keberatan akan wacana tersebut dan mendiskusikan dengan
teman-teman lain yang keberatan juga. Akhirnya panitia memberikan waktu selama
15 menit untuk teman-teman yang keberatan berdiskusi bersama. Setelah itu
keputusannya adalah apabila teman-teman yang keberatan tersebut tetap pulang
besok pagi maka sidang pemilihan ketua umum FoPMI harus diselesaikan malam itu
juga.
Akhirnya
setelah 15 menit berlalu teman-teman yang keberatan memutuskan untuk tetap
pulang besok pagi, jujur mendengar hal tersebut saya merasa kecewa dan malas
untuk tetap melanjutkan sidang pemilihan ketua saat itu juga. Karena saya sudah
lelah dengan kegiatan hari itu dan masih belum pulih sepenuhnya dari sakit yang
kemarin.
Sidang pemilihan Ketua
umum FoPMI
Sidang
pemilihan ketua umum dimulai setelah presidium membacakan beberapa peraturan
atau ketentuan mengenai pencalonan ketua umum, masing-masing peserta mulai
menunjuk peserta lainnya yang mereka anggap berkompeten untuk menjadi ketua
umum selanjutnya. Pada akhirnya setelah banyaknya nama yang diajukan terdapat
3 nama yang dimasukkan kedalam pemungutan suara yaitu, Dinda dari Unit Selam
UGM, Hardy dari Club Selam UNSRI, dan Mas Yazid dari UNDIP-UKSA. Pemungutan
suara berlangsung masing-masing peserta telah menulis pilihan mereka dalam
kertas yang telah disediakan. Setelah waktu pemungutan suara habis dilanjutkan
oleh presidium dengan membacakan hasil pemungutan tersebut dan hasil akhir yang
didapat dari pemungutan suara tersebut adalah Mas Yazid terpilih menjadi ketua
umum FoPMI periode 2021 – 2023. Setelah sidang pemilihan selesai dilanjutkan ke
agenda bahwa teman-teman dapat mempromosikan daerahnya masing-masing untuk
menjadi tuan rumah Jambore Nasional selanjutnya. Mohon maaf sebelumnya karena
saya sudah terlalu ngantuk untuk mengikuti acara selanjutnya saya dipersilahkan
tidur oleh Bang Idam di kamar. Akan tetapi baru beberapa saat saya terlelap presentasi
mengenai tuan rumah Jambore Nasional selanjutnya telah selesai dan sedang dalam
tahap pemilihan suara sayapun dibangunkan oleh Dharma untuk tetap mengikuti
pemilihan tersebut karena suara yang saya miliki berharaga untuk kedepannya.
Agenda
acara telah dilaksanakan seluruhnya pada malam itu, akhirnya panitia membuat
pemberitahuan terakhir mengenai diskusi yang mereka lakukan demi kebaikan
seluruh peserta, panitia memutuskan bahwa kita semua akan pulang pagi hari
nanti. Dengan begitu semua teman-teman mulai membersihkan dan juga merapihkan
peralatan yang mereka bawa untuk packing agar nanti pagi tinggal dibawa saja.
Setelah semua peralatan di-packing rapih oleh masing-masing peserta, peserta
ada yang langsung tidur, dan ada juga yang melanjutkan aktivitasnya.
Kepulangan menuju
Bengkulu
Setelah
mendengar kabar tersebut saya tidak langsung lanjut tertidur, justru saya masak
mie sebentar berhubung perut saya juga lapar pada saat itu dan juga harapan
yang sirna karena nanti pagi harus pulang menuju Bengkulu. Akhirnya mie yang
dimasakpun matang saya langsung memaknnya untuk menghilangkan rasa sedih, tapi
saya harus berfikir sisi baiknya pasti akan ada hal positif nantinya. Hanya
mencoba merelakan harapan yang hilang, walau agak sulit. Setelah selesai makan
saya bingung harus tidur dimana karena di kamar sudah penuh dan di luar
(terpal) juga sudah penuh, saya memutuskan untuk tidur diatas meja karena
bingung harus tidur dimana agar tidak terkena dingin langsung dari tanah jadi
saya memilih meja, barang-barang sudah selesai di packing dan sudah siap untuk
pulang nanti pagi.
Paginya saya dibangunkan dan karena kapal yang berangkat itu jam 8 pagi kami semua bergegas untuk menuju pelabuhan sampai di mobil bersempit-sempit karena muatan harus banyak untuk efesien waktu. Hati saya lega setelah sampai di pelabuhan karena ternyata kapal masih dalam proses menaikan mobil-mobil truk pengangkut pisang yang memakan waktu cukup lama. Pada akhirnya setelah menunggu mobil-mobil truk pisang naik seluruhnya, kapal pun mulai bergerak. Untungnya kali ini tidak seperti kapal sebelumnya yang di dalamnya pengap karena kondisinya yang tertutup, namun kapal ini terbuka banyak angin dari segala arah dan guncangan yang disebabkan oleh ombak tidak terlalu terasa seperti kapal sebelumnya. Perjalanan mengarungi lautan kembali dimulai, setelah makan dan minum Antimo unutk dapat tertidur lelap hingga mendekati tujuan.
Tidak
terasa malam telah datang dan kapal yang kami naiki telah mendekati pelabuhan
Bengkulu, kami menunggu kapal hingga berhenti setelah itu mengambil barang-barang
masing-masing dan turun dari kapal. Akhirnya bisa sampai di Bengkulu dengan
selamat tanpa hambatan apapun ditengah lautan. Setelah sampai di pelabuhan
tersebut kami naik bus untuk menuju Tapak Paderi tempat Sekretariat MSDC
berada. Saat sampai di Sektretariat saya langsung tidur, karena saya sudah
cape.
13 Juni 2021
Hari
minggunya beberapa peserta keliling Kota Bengkulu untuk kuliner ataupun
mendatangi tempat bersejarah, ada juga yang belajar bermain selancar di Pantai
Tapak Paderi, karena saya masih cape dan memiliki duit terbatas. Saya putuskan
untuk tetap di Sekretariat saja tidur sambil menunggu yang lainnya balik atau
selesai dengan agendannya masing-masing. Malamnya setelah seluruh peserta
berkumpul kembali, kami mengadakan agenda bakar ikan dan nyanyi bersama-sama,
hingga larut malam akan tetapi saya ditelfon oleh senior saya di Marine
Conservation Club yaitu Kak Zizi, Kak Lia, Bang Dendi, dan Kak Ulfa diriku
bercerita mengenai keseruan mengikuti acara Jambore Selam Nasional tersebut dan
juga berterimakasih karena telah meyakinkan diriku bahwa harus ikut acara
tersebut. Setelah telfonan selesai bersama dengan senior saya bergegas untuk
tidur karena sudah ngantuk sekali dan acara nyanyi bareng belum juga selesai.
14 Juni 2021
Paginya
teman-teman panitia mengajak seluruh peserta untuk berkunjung ke tempat wisata
yang terdapat di Bengkulu, saya langsung bergegas untuk mandi karena ingin
mengikuti acara tersebut. Setelah itu akhirnya kami berangkat bersama-sama
menuju lokasi wisata yaitu kebun teh yang sama seperti yang saya sering lihat
apabila menuju puncak bogor dan selanjutnya ke tempat wisata air panas, lumayan
untuk membuat badan menjadi rileks. Setelah itu kami menuju tempat makan mie
aceh yang terkenal di daerah tersebut, tempat makan ini wajib kalian cobain
apabila nanti berkunjung ke Bengkulu karena dari seluruh mie aceh yang pernah
saya rasakan ini paling enak dan es bandrek susunya.. sungguh luar biasa
nikmat.
Setelah
selesai menikmati makan makan kami semua kembali pulang menuju Tapak Paderi dan
beristirahat disana. Akan tetapi saya ditawarkan oleh Bang Ayub untuk tidur
dirumahnya, berhubung saya pensaran dan ingin suasana baru saya putuskan untuk
ikut tidur dirumah Bang Ayub bersama beberapa teman lainnya. Karena sudah
sangat cape sesampainya di rumah Bang Ayub saya langsung tertidur dengan pulas.
Hari Kepulangan 15 Juni
Paginya
saya agak kurang enak badan saya langsung minta izin kepada Bang Ayub untuk
membuat teh hangat dan setelah itu menemani Bang Akmal untuk mengambil baju
yang telah di-laundry di sekitar Universitas Bengkulu. Setelah selesai
mengambil laundry, saya dan Bang Akmal melanjutkan mencari penjual makanan
terdapat penjual makanan di depan SPBU yang menjual nasi uduk dan lontong sayur
saya memesan lontong sayur. Rasanya enak dan pedas walau tidak menggunakan
sambal, setelah selesai makan kami kembali ke rumah Bang Ayub untuk bersiap-siap
kembali ke Tapak Paderi mempersiapkan barang bawaan karena hari itu merupakan
hari kepulangan. Saya dan teman-teman dari Unit Selam UGM dan UKSA-UNDIP sudah
memesan tiket sebelumnya untuk tanggal 15 pada jam 14.30 dengan terburu-buru
saya bersama teman-teman lainnya juga membeli oleh-oleh khas Bengkulu, karena
keterbatasan biaya saya hanya membeli beberapa bungkus kopi untuk dijadikan
oleh-oleh. Karena kopi dapat dinikmati bersama.
Setelah
selesai membeli oleh-oleh kami segera bergegas menuju Bandara Fatmawati untuk
melakukan test G-nose terlebih dahulu sebagai syarat penerbangan, saya sudah
khawatir bakalan ketinggalan pesawat dan akhirnya setelah persyaratan G-nose
dilakukan saya dan teman-teman langsung check in kedalam dan langsung masuk ke
pesawat. Puji syukur kami tidak ketinggalan pesawat dan dapat kembali ke
Jakarta dengan selamat. Saya satu
pesawat dengan teman-teman dari Unit Selam UGM dan berbeda dengan teman-teman
dari UKSA-UNDIP.
Pesawat lepas landas pada pukul 14.30 dan seharusnya sampai pada pukul 15.40 akan tetapi mengalami delay hinga pukul 16.30, dikarenakan cuaca buruk di Bandara Halim. Untungnya saya tidur kembali karena delay tersebut karena apabila saya tetap bangun mungkin saya akan pusing. Akhirnya sampai dengan selamat dan selesai mengambil barang jam 18.00.
Penulis: Muhammad Hudan Assalam
Komentar
Posting Komentar